Senin, 20 Oktober 2008

Regulasi Frenchise SPBU di China


















Guna memenuhi komitmen atas masuknya Cina ke dalam WTO, Kementerian Perdagangan Cina telah mendirikan Manajemen Pasar Produk Minyak Hasil Kilang serta Manajemen Pasar Minyak Mentah dimana kedua lembaga tersebut akan memulai tugasnya setelah 1 Januari 2007.

Hak operasi bagi pebisnis besar (wholesaler) untuk minyak mentah dan produk kilang telah dibuka bagi pihak luar. Perusahaan swasta pun mulai berdatangan untuk terlibat dalam pasar distribusi produk kilang di Cina. Akhir 2006, perusahaan partai besar (wholesaler) milik negara menikmati porsi pasar sebanyak 33,4% untuk produk kilang. Pada saat yang sama SPBU milik negara menguasai pasar Cina sebanyak 56,3%. Jumlah SPBU di Cina hingga saat ini terus bertambah dengan pesat dan hal menimbulkan industri SPBU Cina berada di persimpangan jalan mengingat input kilang domestik secara bertahap melakukan diversifikasi akibat dibukanya pasar dalam negeri.

Akibat persaingan pasar dan makin terbatasnya profit dalam industri SPBU ini maka jumlah SPBU di Cina mulai berkurang secara perlahan akibat 3 alasan penting. Yang pertama adalah mekanisme penetapan harga domestik untuk produk kilang (termasuk BBM) yang secara bertahap mengarah pada pola konsumtif sedangkan profit margin SPBU dari tahun ke tahun terus berkurang. Dibandingkan periode Rencana Pembangunan Lima Tahun Ke-9, profit margin gross untuk SPBU pada periode pembangunan ke-10 berkurang sebesar 45% - 60%. Yang kedua adalah akan bermunculannya perusahaan SPBU baru yang akan menambah persaingan. Sebagai misal, Sinopec dan CNOOC yang keduanya adalah milik swasta dan seperti halnya dengan perusahaan asing lain seperti Shell dan BP akan berupaya masuk dalam industri SPBU Cina. Yang terakhir adalah biaya pembangunan SPBU yang makin mahal seiring dengan makin tingginya harga tanah di Cina.

Agar bisa bersaing di pasar produk BBM maka hampir semua perusahaan domestik Cina secara aktif merambah sumber daya baru terkait dengan produk minyak seperti komoditas, klien, dan pola bisnis yang menguntungkan. Saat ini keuntungan dari supermarket serba ada yang bisa didirikan dalam SPBU di Cina mengalami peningkatan sebesar 45%-55% dari total keuntungan. Namun demikian, bisnis produk non minyak di Cina tersebut mulai menurun akibat lemahnya manajemen dan kurangnya rencana kelayakan. Meski demikian, tingginya potensi pasar produk non minyak di Cina akan dibawa menuju persaingan penuh seiring tingginya kepemilikan kendaraan di sana serta perubahan pola konsumsi masyarakat Cina yang juga dibarengi dengan upaya yang dilakukan oleh raksasa industri baik di dalam maupun luar negeri Cina.

Fase Nasional dan Fase standar Emisi akan diterapkan pada tahun 2007 dan 2010. Fase Standar Emisi Cina akan diberlakukan di Cina pada tanggal 1 Juli 2007. Kenyataannya Fase Emisi Cina tersebut pertama kali diberlakukan di Beijing pada tanggal 1 Januari 2006 dimana hanya beberapa puluh SPBU yang mampu memenuhi standar tersebut. Dengan kata lain industri SPBU Cina akan berkembang menuju orientasi kualitas bukan lagi orientasi kuantitas seperti yang akan berlaku pada Rencana Pembangunan 5 Tahun Ke-10 (2006 – 2010).

Kamis, 22 Mei 2008

Sistem Biometrik SPBU


Sumber : LAUREN TARA LaCAPRA - Associated Press

Sepuluh unit SPBU milik Shell di Windy City melakukan uji coba sistem biometrik yang menjadikan konsumen cukup membawa kendaraannya ke SPBU lalu memindai sidik jari pada perangkat, kemudian mengisi bahan bakar. Sistem inipun dipasang di supermarket Shell yang secara langsung dikoneksikan ke rekening giro atau kartu kredit nasabah sebagai pembayaran.

“Saat berbicara dengan konsumen, mereka selalu mencari cara membeli bahan bakar secara lebih cepat dan mudah dan selalu menginginkan cara pembayaran transaksi secara cepat dan aman, kata Chriss Suess, manajer inovasi pengisian bahan bakar global Shell. “Mereka tidak ingin membawa lebih banyak kartu, peralatan, dan hal lainnya, dan mereka ingin semuanya itu bebas.”

Konsumen pada proses awal akan melakukan pemindaian sidik jari di outlet didalam SPBU dan kemudian dapat menghubungkan informasi pembayaran di outlet tersebut ataupun bisa secara online.

Perangkat biometrik dibuat oleh perusahaan yang berbasis di San Francisco yang bernama Pay By Touch yang merupakan bagian dari trifecta teknologi milik Shell yang diterapkan secara bergiliran di SPBUnya.

Shell bermitra dengan Fuelcast Media International LLC dalam menawarkan berita, cuaca dan olahraga lokal di layar digital SPBU. Fuelcast membayar Shell untuk kemampuannya menayangkan iklan sepanjang siaran dari stasiun NBC lokal. Layar monitor dipasang di 300 SPBU Shell di seluruh Amerika Serikat. Selain itu, para pengunjung SPBU bisa menguji perangkat hand-held nirkabel (semacam PDA multifungsi) yang memungkinkan mereka membayar semua layanan di SPBU secara elektronik dari balik jendela mobilnya.

Perangkat pembayaran teknologi tinggi ini merupakan prakarsa Shell untuk membangun loyalitas pelanggan yang akan menempatkannya di posisi depan dari pesaingnya di bidang teknologi serta menambah keuntungan melalui kesepakatan bisnis dengan Fuelcast. Shell mengatakan ini merupakan brand pertama dalam peluncuran sistem biometrik dimana pelanggan akan merasakan layanan futuristik dengan pemindai sidik jari.

Brandon Wright, juru bicara Asosiasi Pemasar Minyak Amerika mengatakan bahwa ia belum mendengar ada SPBU yang menerapkan sistem biometrik namun ia tidaklah terkejut kalau sekiranya saat ini ada SPBU yang menampilkan konsep SPBU Masa Depan sejalan dengan cepatnya permintaan konsumen dan metode pembayaran yang serba mudah.

Shell yang merupakan bagian dari Royal Dutch Shell PLC belumlah mempromosikan sistem ini, jadi ujicoba masih minimal, kata Suess.

Supermarket Sunflower, sebuah took grosir di Chicago juga menerapkan sistem pembayaran secara Pay By Touch. Sekitar 2 persen pelanggannya menggunakan metode ini, kata Debbie Britton, manajer took tersebut.

“Saya kira hal tersebut membuat takut orang,” kata Britton. “Mereka lebih bingung dengan keseluruhan sistem. Beberapa dari mereka berkata, ‘Yah..sekarang FBI bisa menemukan saya.”

Namun sistem biometrik sedikit menakutkan dalam suasana belanja retail dimana konsumen lebih menginginkan metode pembayaran lebih cepat dan aman. SuperValu, salah satu toko grosir terbesar di AS memiliki sistem Pay By Touch di sejumlah tokonya termasuk yang berlabel Albertsons, Cub foods, Jewel-Osco, bigg’s and Farm Fresh. The International Biometric Group memperkirakan pendapatan industri ini akan naik hingga US$ 7.41 miliar pada tahun 2012 dari US$ 3.01 untuk tahun ini. “Akan terjadi lompatan dan peningkatan,” kata John Siedlarz, direktur utama proyek the National Biometric Security. Ia menambahkan bahwa perusahaan retail akan lebih lambat dalam mengadopsi sistem biometrik dibandingkan perusahaan jasa keamanan dan lembaga pemerintah dikarenakan biayanya. “Jika Anda harus mendapatkan 10 juta outlet penjualan dan sistem keamanan ini biayanya sebesar US$ 50/orang maka biaya menjadi hal yang harus dihindari, ia menambahkan.”

Konsumen yang ingin menggunakan sistem ini harus mengetahui informasi apa saja yang harus dibagi kepada pihak afiliasi atau pihak ketiga, kata Beth Givens, direktur Privacy Rights Clearinghouse.

Shell mengatakan sistem ini tidak akan menyebarkan informasi pribadi para pelanggan Pay By Touch kepada pihak ketiga, dan Shell masih menawarkan form tradisional sebagai alat pembayaran bagi mereka yang tidak nyaman menggunakan sistem pembayaran biometrik.

Pejabat Shell mengatakan bahwa sistem ini bisa mengurangi upaya pencurian meskipun bisa saja terjadi duplikasi atau pencurian sidik jari. Alternatif pembayaran secara tunai, kartu kredit, dan chip identifikasi frekuensi radio bisa dicuri dan digunakan oleh orang lain. Penggunaan dalam skala industri tergantung pada pemilik SPBU apakah bersedia membayar pompa baru yang menggunakan sistem biometrik yang harganya ribuan hingga 10 ribu dolar, kata Wright.

Shell sendiri tidak yakin apakah prakarsa teknologi tinggi ini akan menambah biaya atau bagaimana perangkat tersebut diterima oleh publik, meskipun program uji coba tidaklah menghabiskan biaya besar, kata Suess.

“Kita menginginkan peningkatan loyalitas konsumen karena Shell merupakan satu-satunya pemasar bahan bakar yang menawarkan sistem ini,” Suess berkata.

Jumat, 21 Maret 2008

Sistem Pengawasan SPBU secara Digital di Polandia


Studi Kasus di Polandia (Marek Dzioch)

Kejahatan sering terjadi di SPBU berupa pencurian bahan bakar dengan kendaraan setelah selesai mengisi ataupun pencurian asesoris mobil dan barang-barang lainnya yang dijual di SPBU. Meningkatnya aksi kejahatan bersenjata di SPBU terkait dengan banyaknya uang hasil penjualan bahan bakar oleh SPBU, uang tunai dalam cash register, serta kurangnya perlindungan atas tempat-tempat tersebut. Sedikitnya jumlah pegawai kadang-kadang cuma seorang, dan jauhnya letak kantor polisi atau pusat pemantauan membuat SPBU menjadi sasaran empuk pencurian dan kelompok kejahatan terorganisir.

Sistem alarm hanya melindungi SPBU dari perampokan bukan pencurian langsung yang terjadi selama jam kerja saat semua pegawai sibuk. Terpisah dari pencurian bahan bakar ataupun barang lainnya di SPBU harus diambil sebuah pertimbangan dimana ada kemungkinan pencurian dilakukan dari mobil konsumen ataupun aksi vandalisme.

Sistem pengawasan video yang handal dan didesain dengan baik adalah salah satu faktor utama yang bisa meningkatkan keamanan di tiap SPBU. Murahnya harga berbagai solusi mutakhir menjadikan sistem keamanan seperti ini begitu efektif dalam hal biaya saat ini.

PANDUAN DESAIN

Sebelum memulai mendesain sistem, kita harus mempertimbangkan hal-hal yang akan kita awasi dan rekam.Hal-hal itu seperti tampilan dan wajah orang, detil kendaraan (tahun dibuat, warna, dan nomor registrasi). Setelah panduan ini ada dalam pertimbangan maka kita bisa menempatkan sejumlah kamera yang diperlukan.

Juga harus diawasi lokasi dimana kendaraan masuk dan berhenti, pompa bensin, pintu masuk menuju toko, interior toko, meja kasir dan pintu keluar.+ PompaArea observasi harus mencakup kendaraan yang bersebelahan dengan pompa bensin. Area tersebut akan memudahkan pengambilan detil gambar termasuk nomor registrasi dan sosok pengendara. Juga hal penting lainnya adalah ketika pompa bensin berada di satu baris maka diperlukan dua kamera, satu didepan dan yang lainnya dibelakang. Hal ini akan menghindari terhalangnya pantauan oleh mobil kedua. Kamera harus ditempatkan pada ketinggian optimal yang memudahkan jarak pandang yang baik untuk menangkap plat registrasi.+ Pintu masuk dan keluarPengawasan kendaraan yang masuk dan keluar adalah solusi yang tepat karena tidak setiap kendaraan akan membeli bensin.

Beberapa kendaraan mungkin saja diparkir diluar area pengawasan dan pengendara atau penumpangnya hanya membeli sesuatu di toko. Harus terdapat sejumlah kamera khusus yang ditempatkan di pintu masuk dan keluar namun jika terdapat masalah berupa keterbatasan kabel bisa saja digunakan kamera jangkauan jauh dengan lensa fokus yang tajam. Bersamaan dengan kamera tersebut harus pula diatur agar area observasi makin tajam dengan cara mempersempit jalur masuk dan keluar. Hal ini bisa dilakukan dengan memberi batas seperti trotoar ataupun tiang besi dan pembatas lainnya.

Tujuan cara ini adalah untuk meminimalkan area pengawasan kamera yang memudahkan merekam detil kecil.+ Infrastruktur lainnya dalam SPBUSPBU ukuran menengah biasanya terdapat toko serba ada, tempat cuci mobil, bengkel dan sebagainya. Untuk mengawasi berbagai tempat tersebut membutuhkan banyak kamera dan multiplexer atau sejenis alat tersebut yang bisa mengawasi dan merekam semua kejadian.Solusi lain yang bisa ditawarkan berupa observasi detil di pintu. Untuk keperluan ini bisa dipakai kamera lensa pendek dengan sudut pandang yang besar dipasang diatas pintu. Lebih baik jika semua kamera dilengkapi dengan lensa otomatis untuk menghindari everexposing dari cahaya matahari atau lampu.

Berikut panduan pemasangan kamera berdasarkan asumsi diatas:
Kamera 1 : mengawasi jalan masuk menuju SPBU.
Kamera 2 : mengawasi jalan keluar dari SPBU.
Kamera 3 dan 4 : mengawasi pompa bensin pertama.
Kamera 5 dan 6 : mengawasi 2 pompa bensin lainnya.
Kamera 7 : mengawasi meja kasir dan pintu masuk menuju bangunan SPBU.
Kamera 8 : mengawasi ruangan lain di bangunan SPBU.
Kamera lainnya hingga 16 : mengawasi tempat penting lainnya seperti tempat parkir, restoran, tempat cuci mobil, dan lainnya.

Contoh sistem pengawasan SPBU
Pemilihan PeralatanKameraUntuk bisa mengawasi objek dan tempat secara baik maka diperlukan kamera bewarna yang sensitif dengan resolusi tinggi dan kendali lensa otomatis. Area dengan tingkat pencahayaan yang rendah memerlukan kamera malam. Kamera dengan sensor Super Wide Dynamic atau memiliki fungsi High Lum Cancel merupakan perangkat ideal yang bisa dipasang di lokasi yang memiliki kemungkinan mendapat cahaya secara tiba-tiba dari kendaraan.

Kamera universal yang mampu memenuhi semua persyaratan tersebut adalah SN-587C/A/10 M11205. Kamera ini merupakan salah satu kamera paling canggih yang menggunakan sensor citra Super Wide Dynamic. Kamera ini sangat insensitif terhadap overexposure ataupun underexposure dalam fragmen citra akibat cahaya pantulan, langsung ataupun backlight. Citra akan tersamarkan karena area bercahaya ataupun gelap. Kamera yang paling baik adalah yang memiliki fungsi pandang malam (night vision). Jika fungsi ini diaktifkan maka kamera langsung beralih ke mode B/W dengan kondisi rendah pencahayaan. Kamera ini mampu menghapus efek yang tidak perlu dalam citra yang bisa saja muncul dalam kondisi seperti itu. Karena kamera ini masuk jenis 480 TVL resolusi horizontal maka termasuk kelompok resolusi tinggi.LensaDi SPBU harus digunakan kamera dengan lensa otomatis. Lensa otomatis ini mampu menyesuaikan proporsi tetap dari cahaya yang jatuh pada sensor citra dan tidak dipengaruhi oleh kondisi pencahayaan. Kamera ini mampu bekerja dengan baik dalam kondisi pencahayaan yang ekstrim (cahaya berlebihan ataupun redup). Selain itu kamera ini menjamin gambar tidak akan overexpose oleh cahaya ataupun pantulan dari permukaan benda lain.Rekaman VideoLangkah berikutnya dari sistem ini adalah memasang alat rekaman yang bisa diputar ulang maupun dilihat secara langsung. Rekaman video digital dengan fungsi jaringan adalah hal yang utama saat ini dalam system pengawasan digital. Sistem ini begitu mudah dipasang dan dijalankan serta mudah mengendalikannya dari jarak jauh lewat jaringan.

Sistem pengawasan digital berbasis kartu DVR. Setting ini berisi kartu DVR khusus yang dipasang dalam PC dan menggunakan perangkat software. Adalah sulit untuk membuktikan keunggulan suatu sistem dengan sistem lainnya. Perangkat ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Namun dengan terus terdapatnya kerjasama antara produsen dan pengguna sistem ini maka akan berkembang software dan fungsi baru yang menjadikan sistem ini lebih fleksibel dan handal.

Kartu yang berasal dari berbagai produsen akan berbeda dalam aplikasi sirkuit integrasi, kemmapuan tambahan dan kerjasama dengan perangkat tambahan. Sebagian besar sistem ini menawarkan koneksi internet. Software dasar biasanya memudahkan untuk :Melihat secara langsung dan mengumpulkan video – aplikasi Server.Melihat langsung dan video rekaman via internet – aplikasi Klien.Memutar video rekaman – aplikasi Browser.Adalah perlu diperhatikan bahwa sistem ini tidak memerlukan super komputer untuk operasinya namun komputer harus mampu mendukung sistem pengawasan.

Disamping fungsi standar yang biasa dilakukan oleh sistem analog maka sistem digital memberikan kemampuan tambahan seperti :Registrasi dengan jumlah frame yang lebih besar tiap detiknya misalnya hingga 200 frame/second untuk semua kamera.Operasi jaringan.Kemudahan dan kecepatan akses untuk tiap gambar rekaman.Kemungkinan pembuatan sistem bebas untuk layanan.Kemungkinan digabungkannya sistem CCTV dengan sistem lainnya seperti alarm anti perampokan maupun kebakaran.

Kemudahan menambahkan sistem lain melalui koneksi alat tambahan untuk keperluan kendali jarak jauh, kamera PTZ berputar, dan rekaman audio.MonitorAdalah penting untuk memperhatikan pemilihan monitor dengan diagonal yang tepat. Jika monitor digunakan secara sporadis maka ukuran diadonal yang diperlukan antara 12 hingga 15 inchi. Jika untuk pengawasan real time maka diperlukan monitor dengan diagonal yang lebih besar dari 20 inchi.KesimpulanPengawasan dengan sistem seperti ini mampu menurunkan jumlah aksi kejahatan di SPBU.

Dengan menurunnya jumlah aksi kejahatan maka pengunjung SPBU semakin bertambah dengan keperluan tidak hanya membeli bahan bakar namun untuk keperluan yang lain seperti makan di restoran SPBU atau pergi ke toko serba ada. Selain itu konsumen tidak perlu khawatir atas kendaraan yang diparkirnya karena diawasi dengan baik. Dengan kata lain sistem seperti ini mampu meningkatkan keamanan di tiap SPBU.