Minggu, 22 November 2009

"POWER RANGER" Itu Akhirnya Rata Dengan Tanah











Setelah berbulan-bulan menjadi sarang penimbunan BBM illegal, akhirnya “Power Ranger” (begitu nama yang tertera di lokasi penampungan “BBM kencingan” yang dikirim dari Depo Pertamina Kertapati Palembang untuk SPBU) akhirnya RATA DENGAN TANAH. Sumber kami mengatakan bahwa tempat tersebut berhasil ditutup oleh pihak aparat gabungan dari pusat (Jakarta).

Sehebat apa Power Ranger tersebut? sampai-sampai butuh waktu lama baru bisa dibasmi keberadaannya. Penelusuran kami 2 bulan sebelum operasi bumi hangus ini menunjukkan, bahwa tempat ini adalah lokasi transit hampir SEBAGIAN BESAR mobil tangki pengangkut BBM dari Depo Pertamina Kertapati ke SPBU.

Kegiatannya dilakukan secara TERANG-TERANGAN dipinggir jalan raya Palembang – Indralaya (Ogan Ilir). Kami pernah beberapa kali melakukan pengamatan disini. Dalam kurun waktu 30 menit kami menyaksikan setidaknya 6 mobil tangki yang “kencing” disana. Artinya setiap 5 menit ada mobil tangki yang singgah untuk kencing disana.

Mereka melakukannya tanpa rasa takut, karena ternyata lokasi tersebut melibatkan pengamanan dari preman sekitar lokasi, dan bahkan didukung oleh oknum aparat kepolisian daerah setempat. Bahkan menurut informasi salah satu SPBU yang pernah memergoki lokasi ini, ada indikasi kuat keterlibatan orang dalam Depot Kertapati khususnya yang mengatur segel tangki.

Dalam pengamatan kami juga pernah menyaksikan mobil patroli polisi Ogan Ilir yang “mampir” kesana. Polisi tersebut bukan menangkapi, tapi justru meminta jatah minyak (Terlihat dari oknum polisi yang mengeluarkan jerigen minta minyak).

Umumnya untuk setiap mobil tangki yang singgah akan “kencing” sekitar 100 Liter BBM (Kami menyaksikan setiap mobil biasanya menurunkan BBM sekitar 5-6 kaleng cat ukuran 20 Liter). Jadi, bisa dibayangkan berapa kerugian yang dialami SPBU.

Laporan SPBU ke Pertamina
Sejumlah pengusaha SPBU yang gerah karena merasakan kehilangan BBM dari pencurian ini sempat mengadukan hal ini kepada PT. Pertamina UPMS II.

Menurut informasi, beberapa pengusaha SPBU ini kemudian diundang ke Pertamina untuk diajak berdiskusi mengatasi masalah ini. Sejumlah rekomendasi solusi penyelesaian hingga unek-unek pengusaha disampaikan dalam forum ini. Sangat disayangkan pertemuan ini berakhir dengan solusi penyelesaian yang tidak kongkret seperti yang diharapkan para pengusaha ketika itu. Power Ranger sempat tutup sebentar, namun beberapa hari kemudian kembali beroperasi.

Pada akhirnya informasi adanya kegiatan pencurian BBM ini akhirnya singgah ke “pusat”. Melalui sebuah operasi khusus, akhirnya tempat tersebut mampu “dibumi hanguskan” oleh aparat hukum. Tadi siang ketika melintas dilokasi tersebut, kami menyaksikan ternyata benar jika Power Ranger itu telah rata dengan tanah.

Aprisiasi patut diberikan kepada aparat hukum yang telah secara berani membrantas kegiatan semacam ini. Besar harapan agar tidak ada Power Ranger – Power Ranger lain bermunculan, atau sekedar pindah tempat. Semoga tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar